Langsung ke konten utama

Postingan

[REVIEW] The History Keepers: The Storm Begins

Judul : The History Keepers: The Storm Begins Diterjemahkan dari The History Keepers: The Storm Begins Penulis: Damian Dibben Alih bahasa: Ambhita Dhyaningrum Editor: Esti Budihabsari Penerbit: Penerbit Mizan Edisi: Cetakan 1, Agustus 2015; paperback , ISBN : 978-979-433-841-4 Orangtua Jake Djones hilang, entah mereka ada di mana, dan di zaman apa. Ternyata mereka agen HISTORY KEEPERS, organisasi rahasia yang berkelana lintas waktu dan mencegah orang-orang jahat mengubah sejarah. Sekarang, Jake harus melintasi waktu untuk mencari orangtuanya. Dari London abad ke-21, dia pergi ke Prancis abad ke-19, lalu dibawa ke Point Zero, markas besar HISTORY KEEPERS. Ternyata misi Jake bukan hanya mencari orangtuanya, dia pun harus menggagalkan rencana jahat keluarga Zeldt untuk menghancurkan dunia "Kalau kau mau pendidikan, dunia ini adalah tempat dimana akan menemukannya. Tempat yang lebih kaya dan lebih lengkap dari yang pernah kau bayangkan." -Jupitus, halaman 30 Seri The H...
Postingan terbaru

[REVIEW] The 5th Wave

Judul Buku: Gelombang 5 Judul Asli: The 5th Wave Penulis: Rick Yancey Alih Bahasa: Angelic Zaizai Editor: Barokah Ruziati Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Cetakan Pertama: Desember 2013 Tebal: 576 halaman, paperback ISBN: 978-979-22-9115-5 Invasi alien digabung dengan petualangan menyelamatkan sang adik, menguak misteri Makhluk Lain, dan bertemu dengan lelaki misterius dan cowok yang ditaksir Cassie Sullivan sejak sebelum Kedatangan. Buku ini berhasil memikat saya dan nyatanya juga banyak pembaca lain. Buku ini memiliki dua sudut pandang yang berbeda, milik Cassie dan Ben Parish. Alur cerita maju-mundur, jadi saya sempat bingung dan pada bagian awal, buku ini bisa dibilang membosankan. Tidak ada sesuatu yang penting terjadi, hanya cerita masa lalu. Namun seiring halaman, buku ini pasti akan membuat pembacanya ketagihan. "Kekejaman bukanlah sifat. Kekejaman adalah kebiasaan." halaman 185 Kisah ini berawal dari petualangan Cassie di masa setelah Kedatangan. Namun, ti...

Take a Look and Comment!

Hey'ya! Long time no see, and as ussually I've been so busy in earlier month of 2015. Whew! Eiitss, walaupun (sok) sibuk, aku tetep menyempatkan waktu untuk main internet supaya ga kudet. Dan kemarin aku menemukan kompetisi menulis spesial Valentine! Ahaaa.. Ga pake ba-bi-bu-be-bo lagi, langsung aja aku pake puisi Kilatan Perasaan yang beberapa waktu lalu aku post disini. Dengan sedikit modifikasi, jadi deehhh.. Thanks God, puisi sederhana aku lolos tahap awal! YEEAAYY!!! Jadi, aku cuma mau share kebahagiaan dan mengajak kamu, kamu, kamu semua supaya take a look dan comment di link puisi aku berikut :  http://www.gadis.co.id/profile/Shann0612/blog/kilatan.perasaan/1/3 Yang pasti, ga ada unsur pemaksaan yaa, apalagi unsur yang sengaja menyinggung soal mantan #nahlohh Bagi temen-temen yang sudah take a look aku ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya dan bagi yang comment aku ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya (sama ajaaa) Semoga temen-temen sel...

Puisi Sosial : Anggaplah Keberadaan Kami!

Sederet kalimat pedas  Penolakan bertubi-tubi Tak cukupkah? Atau memang kalian tak berhati? Bukankah setiap orang memiliki hak? Hak untuk berpendapat dan berbicara Hak untuk memiliki teman Hak untuk hidup yang layak Kenapa, mengapa? Apa yang menjadi alasan? Kami sama seperti kalian Tak ada beda di mata Tuhan Tak sadarkah atas apa yang telah kalian perbuat? Caci maki pun akan berdampak negatif bagi kami Apa yang membuat kalian berhak bertingkah terlewat batas? Melontarkan ribuan komentar negatif tanpa ada penyesalan Pikirkan, renungkan, hai kawan Inikah yang diinginkan oleh Yang Maha Kuasa? Pertikaian antar makhluk berhati nurani serta berakhlak dan bebudi luhur Kalian hanya memandang melalui harta, martabat, serta hal-hal yang mengundang nafsu Sadarlah sebelum sadar itu akan menjadi cambuk bagimu! Kalian bagaikan hewan liar, tak tahu malu! Lelah, tragis yang kami rasakan Tolong, cukup. Berhentilah. Kami, hanya ingin berte...

Resensi Novel : The Maze Runner (Maze Runner #1)

Judul : The Maze Runner Penulis : James Dashner Penerbit : Delacorte Press Books United States Tahun Terbit : 2009 Format : Hardcover (First Edition) Halaman : 374 halaman Bahasa : Inggris Genre : Sci-Fi, Dystopia, Young Adult, Fiction, Fantasy Judul : The Maze Runner Penulis : James Dashner Penerbit : Mizan Fantasi (Bentang Pustaka) Tahun Terbit : 2011 Format : Paperback (Cetakan I, November 2011) Halaman : 532 halaman Bahasa : Indonesia Genre : Sci-Fi, Dystopia, Young Adult, Fiction, Fantasy ISBN13 : 9789794336557 Penerjemah : Yunita Candra Penyunting : Dhewiberta SINOPSIS : Setiap hari mereka harus berlari. Menyusuri lorong Maze yang berkelok-kelok di luar dinding Glade, tempat mereka tinggal, hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun, para pelari harus sudah ada di dalam Glade. Ya, pada saat itulah Griever, monster buas dan ganas, tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran di dalam Maze. Mer...

Find and Follow Me!

Guys, daripada cuma jadi silent reader ... Ayo, comment atau like di post yang ada ;D Supaya aku juga bisa tau di mana kesalahan atau kekurangan aku Oh iya, kalian bisa kenal atau cuap cuap ria bareng aku lewat : Twitter : @Shann0612 Goodreads : Shann0612 Tumblr : Shann0612 Instagram @nonch_ So, what are you waiting for? :)

Puisi Sosial : Secarik Kertas Untuk Dunia

  Secarik Kertas Untuk Dunia Suara ledakan terdengar hingga ke ujung dunia Raungan amarah membangkitkan rasa takut Teriakan putus asa turut mewarnai setiap detik yang ada Tak terkecuali tatapan buas besi dingin itu Nafas yang masih berhembus menjadi harapan dalam kegelapan Langkah yang tertatih masih terus berderap di tanah gersang nan mengiris hati Cairan merah mengalir deras dari tangannya sebelah kanan Sebagai bukti bahwa tidak ada yang abadi Kengerian ini diwarnai oleh isak tangis anak-anak tak berdosa Oleh doa yang tulus para wanita Berusaha untuk mendapatkan kembali hak mereka Dalam keadaan yang tidak mengandalkan kemanusiaan Apa yang mereka pikirkan? Tapi, apakah mereka masih dapat berpikir? Haus oleh harta dan kekuasaan semata yang tak sebanding dengan satu hingga jutaan nyawa Apa yang mereka rasakan saat menarik pelatuk itu? Tapi, apakah mereka masih punya hati nurani? Sifat kemanusiaan mereka telah digerogoti oleh nafsu akan hal ...