Judul : The History Keepers: The Storm Begins
Diterjemahkan dari The History Keepers: The Storm Begins
Penulis: Damian Dibben
Alih bahasa: Ambhita Dhyaningrum
Editor: Esti Budihabsari
Penerbit: Penerbit Mizan
Edisi: Cetakan 1, Agustus 2015; paperback,
ISBN: 978-979-433-841-4
Orangtua Jake Djones hilang, entah mereka ada di mana, dan di zaman apa. Ternyata mereka agen HISTORY KEEPERS, organisasi rahasia yang berkelana lintas waktu dan mencegah orang-orang jahat mengubah sejarah.
Sekarang, Jake harus melintasi waktu untuk mencari orangtuanya. Dari London abad ke-21, dia pergi ke Prancis abad ke-19, lalu dibawa ke Point Zero, markas besar HISTORY KEEPERS. Ternyata misi Jake bukan hanya mencari orangtuanya, dia pun harus menggagalkan rencana jahat keluarga Zeldt untuk menghancurkan dunia
"Kalau kau mau pendidikan, dunia ini adalah tempat dimana akan menemukannya. Tempat yang lebih kaya dan lebih lengkap dari yang pernah kau bayangkan." -Jupitus, halaman 30
Seri The History Keepers bukanlah seri penjelajahan waktu pertama yang sudah saya baca. Sebelumnya, The Queen Must Die oleh K. A. S. Quinn telag menarik minat saya. Mengusung tema Time Travel menjadi andalan buku terbitan Mizan Fantasi ini. Kisah petualangan Jake Djones dimulai dari London abad ke-21 dan para pembaca diajak untuk bertolak ke Prancis abad ke-19. Misi utama agen-agen History Keepers adalah untuk menjaga sejarah dari gangguan orang-orang yang berniat mengubahnya. Menggunakan sudut pandang orang ketiga dan plot yang menegangkan, buku pertama dari seri The History Keepers karya Damian Dibben ini bisa membuat pembacanya ketagihan.
Petualangan Jake Djones berawal saat ia menyadari bahwa orangtuanya hilang. Bukan di suatu tempat, melainkan juga di waktu yang berbeda. Jake mengetahui identitas dirinya bahwa ia adalah anak penjaga sejarah adalah saat Jupitus Cole membawanya untuk memulai misi rahasia menyelamatkan dunia.
Bersama dengan para agen History Keepers yang bermarkas di London, Jake berangkat ke Point Zero, titik dimana seseorang dapat kembali ke masa lalu setelah meminum ramuan dengan dosis yang cukup. Jake dan para agen lainnya tiba di Prancis abad ke-19, tepatnya di markas besar History Keepers. Di sanalah mereka menyusun rencana untuk menyelamatkan sejarah dan mencari tahu tentang keberadaan orang tua Jake.
Rencana yang telah disepakati membawa Topaz, Nathan, Charlie, dan Jake kembali lebih jauh ke dalam sejarah, yaitu Italia abad ke-16. Di sana mereka harus menggagalkan rencana jahat Zeldt dan melawan pasukannya. Di sinilah petualangan yang sebenarnya baru dimulai. Jake harus mengerahkan kemampuannya untuk melawan dan berpikir cerdik dalam segala situasi. Karena dunia diambang kehancuran.
"Manusia adalah binatang, dan begitulah seharusnya mereka diperlakukan." -Zeldt, halaman 306
Penulis memberikan terlalu banyak tokoh dan penjabaran yang singkat di beberapa tokoh. Namun tetap bisa menghidupkan suasana melintasi waktu dan para tokoh tersebut mampu menambahkan bumbu-bumbu menarik lainnya yang semakin membuat buku ini menarik untuk dibaca.
Alur pada awal cerita sedikit lebih cepat dari perkiraan saya. Namun setelahnya tidak ada yang terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Buku ini menyuguhkan kepada pembaca ketegangan dan keseruan yang sanggup membuat pembaca semakin penasaran. Perjalanan berat dengan misi menyelamatkan dunia ini juga menguak misteri-misteri terselubung yang menggugah pembaca.
Over all, The History Keepers: The Storm Begins is Exceeds Expectations
My rating: 🌟🌟🌟🌟 / 5 stars
Komentar
Posting Komentar